Suara Ka-Ji Tambah 585, KarSa Berkurang 783
Desember 29, 2008 at 11:29 pm 2 komentar
Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menyebut terjadi kecurangan terstruktur, sistematis, dan masif di Madura memang bukan putusan yang salah. Buktinya, dalam penghitungan ulang masih banyak keganjilan.
Harusnya, hasil putaran dua di Pamekasan sama persis dan penghitungan ulang. Tapi yang terjadi tidak demikian. Pada coblosan putaran dua lalu, KarSa mengumpulkan 217.076 suara, sementara Ka-Ji 195.315 atau KarSa unggul 21.761.
Di penghitungan ulang, hasil yang dicatat sama sekali berbeda: KarSa mengumpulkan 216.293 suara, Ka-Ji 195.117 suara, atau KarSa unggul 21.176. Dengan demikian, suara KarSa menyusut 783 sementara suara Ka-JI bertambah 585.
“Ini bukti kalau di Pamekasan banyak kecurangan. Ini baru selisih penghitungan ulang, sementara pencoblosan suara untuk memenangkan calon tertentu di putaran dua lalu, terlanjur masuk kotak dan tetap dihitung,” ujar Ahmad Millah Hasan, ketua tim media Ka-Ji.
Ada yang aneh lagi dalam penghitungan ulang yang berakhir Senin (29/12). Petugas PPK (Panitia Pemungutan Kecamatan) tidak mau membuka Daftar Pemilih Tetap (DPT) saat diminta saksi Ka-Ji. Padahal DPT sangat penting untuk menghindari kecurangan berikutnya.
Akibatnya, dari 13 kecamatan hanya 1 kecamatan (Galis) yang berita acaranya diteken saksi Ka-Ji. Sementara 12 kecamatan lainnya menolak, karena PPK tetap tak mau membuka DPT. “Kalau kita paksakan tanda tangan, berarti kita membiarkan kecurangan,” lanjut Millah.(dik)
Entry filed under: berita, jawa timur, ka-ji, ka-jimanteb, Kar-sa, Karsa, mahkamah konstitusi, MK, pilkada, politik, quick count, Uncategorized.
2 Komentar Add your own
Tinggalkan komentar
Trackback this post | Subscribe to the comments via RSS Feed
1. siotong | Januari 1, 2009 pukul 7:17 am
ah.. ga’ ngaruh…..
siapapun yg kepilih,.. ga’ ngaruh…
rakyat makin pusing…
3 tuntutan rakyat:
-pendidikan gratis
-kesehatan gratis
-makan gratis
2. botonk | Januari 2, 2009 pukul 12:49 am
duh, njlimet banget ya ini pilkada???? yang curang apa nggak ingat mati ntar?????